Monday, July 21, 2014

Mitos & Fakta Puasa

Ada anggapan, berpuasa akan menyebabkan sakit. Ada pula yang menyangka, tidak perlu olahraga saat berpuasa. Ada juga yang mengatakan. orang yang menderita sakit maag tidak boleh puasa. Benarkah demikian? Masih ada beberapa kesalahpahaman yang beredar di masyarakat tentang permasalahan kesehatan seputar puasa. Agar tidak salah kaprah, kita perlu mengetahui informasi yang benar, agar ibadah puasa bisa dijalani dengan optimal dan mendapatkan hasil yang maksimal.




1. Puasa Menyebabkan Sakit ?

MITOS!

Hal ini tidaklah tepat. Bagi orang yang sehat, berpuasa tidak akan menyebabkan sakit. Pada awal-awal puasa mungkin badan akan terasa lemas, pusing, dan tidak bertenaga. Hal ini terjadi karena proses adaptasi tubuh terhadap pola makan yang berbeda dari biasanya. Namun, lama-kelamaan tubuh akan menyesuaikan dan terbiasa serta kembali normal. Banyak penelitian yang menyebabkan berbagai manfaat kesehatan bagi orang yang berpuasa. Di antaranya, manfaat puasa bagi penderita maag fungsional yang justru akan mengurangi gejala bahkan menyembuhkan sakit maag.

2. Orang Lanjut Usia Tidak Boleh Puasa ?

MITOS!

Hal ini tidak sepenuhnya benar. Pada prinsipnya, tidak ada larangan bagi lansia untuk menjalankan ibadah puasa. Bahkan, banyak dari lansia yang mearasa lebih sehat dengan berpuasa. Memang ada beberapa kondisi bagi lansia yang diperbolehkan untuk tidak berpuasa, misalnya dengan kondisi fisik yang sangat lemah atau sedang dalam kondisi sakit yang menyebabkan tidak mampu berpuasa. Namun apabila kondisi fisik masih kuat, tetap wajib berpuasa di Bulan Ramadhan. Akan lebih baik jika diperiksakan dahulu ke dokter dan dilakukan pemeriksaan laboratorium untuk memastikan kondisi kesehatan pada lansia.

3. Tidak Perlu Olahraga Ketika Puasa ?

MITOS!

Sebagian orang menganggap bahwa ketika berpuasa tidak perlu berolahrga. Hal ini tidak tepat. Aktifitas fisik saat berpuasa sebaiknya jangan dikurangi, termasuk olahraga. Waktu yang tepat untuk olahrga adalah menjelang berbuka puasa, kira-kira satu sampai dua jam sebelumnya. Selama puasa, disarankan tetap melakukan olahraga secara rutin.

4. Tidak Perlu Makan Sahur ?

MITOS!

Sebagian orang menganggap tidak perlu makan sahur sebelum puasa. Mereka mencukupkan dengan makan di malam harinya. Sebagian beranggapan sahur tidak banyak bermanfaat karena pada siang hari juga akan merasa lapar lagi. Makan sahur sangat penting bagi orang yang berpuasa. Tanpa makan sahur, kadar normal gula darah hanya sanggup bertahan dua sampai tiga jam setelah bangun tidur. Selanjutnya simpanan sumber tenaga mulai menurun drastis sehingga membuat tubuh terasa lemas. Dengan makan sahur yang cukup, tubuh memliki cadangan glukosa yang cukup untuk melakukan aktifitas di saing harinya. Apalagi, terdapat keberkahan dalam makan sahur. Oleh karena itu, tidak selayaknya sunnah makan sahur ditinggalkan.

5. Banyak Tidur Agar Tidak Lemas ?

MITOS!

Sebagian orang, banyak tidur di siang hari bulan Ramadhan. Alasannya agar badan tidak lemas. Ada pula yang beralasan dengan hadits yang menyebutkan bahwa tidurnya orang yang puasa adalah ibadah. Perlu diketahui, bahwa hadits tersebut adalah hadits yang dhaif (lemah), sehingga tidak bisa dijadikan dalil. Banyak tidur di siang hari justru akan menyebabkan badan lemas dan cenderung malas untuk beraktifitas. Jadi, meskipun sedang berpuasa, tidur di siang hari cukup seperlunya saja. Yang lebih parah, terkadang tidur di waktu-waktu shalat sehingga mengakhirkan shalat atau bahkan malah meninggalkannya.

6. Penderita Sakit Maag Tidak Boleh Puasa ?

MITOS!

Tidak semua gangguan maag menjadi halangan untuk berpuasa, tergantung jenis dan parahnya penyakit maag yang diderita seseorang. Pada penderita maag yang tanpa disertai kelainan pada saluran cerna (maag fungsional) , tidak masalah untuk tetap berpuasa. Bahkan, dengan berpuasa akan membantu meringankan gejala maagnya. Pada hari-hari awal puasa mungkin masih merasa tidak nyaman. Namun, lama kelamaan akan membaik dengan sendirinya asalkan pola makan teratur. Sedangkan pada penderita maag yang disertai kelainan pada saluran cerna (maag organik), sebaiknya periksa dulu ke dokter jika ingin berpuasa.
7.  Mandi Malam Setelah Tarawih Menyebabkan Rematik ?

MITOS!

Rematik, atau rheumatoid arthritis, adalah gejala peradangan pada sendi. Penyebab rematik sendiri sampai saat ini belum diketahui, namun yang jelas mandi malam bukanlah penyebabnya. Jadi, jangan khawatir mandi malam-malam lagi ya.

8. Puasa Dapat Menurunkan Berat Badan ?

FAKTA!

Sebuah penelitian menjelaskan, puasa adalah salah satu alternatif penurunan berat badan yang bersifat sementara. Saat berpuasa artinya tubuh akan dipaksa untuk tetap menyimpan energi. Di samping itu, secara genetik tubuh manusia memang diprogram untuk memerangi efek atau dampak puasa.

Saat berpuasa, metabolisme tubuh juga akan melambat untuk menghemat energi. Akan tetapi, ketika Anda kembali pada pola diet yang seperti biasa Anda jalankan, justru akan menurunkan metabolisme dan menyebabkan Anda menyimpan lebih banyak energi.

Ini menandakan, Anda akan mendapatkan kembali berat badan dan berpotensi mengalami kenaikan bobot tubuh lebih besar. Meskipun Anda mengkonsumsi makanan dalam jumlah kalori yang sama sebelum puasa.

Seperti ditulis dalam Webmd, faktor yang menyebabkan perbedaan penurunan berat badan adalah hormon nafsu makan. Ketika berpuasa, dengan sendirinya tubuh akan menyesuaikan dengan mengurangi nafsu makan, sehingga Anda juga akan merasakan kurang lapar. Pada saat berhenti puasa, hormon nafsu makana Anda justru akan menuntut tubuh untuk lebih banyak makan.

9. Puasa Menurunkan Kadar Gula Darah, Kolesterol, dan Mengendalikan Tekanan Darah ?

FAKTA!

Itulah sebabnya, puasa sangat dianjurkan bagi perawatan mereka yang menderita penyakit diabetes, kolesterol tinggi, kegemukan dan darah tinggi. Dalam kondisi tertentu, seorang pasien bahkan dibolehkan berpuasa, kecuali mereka yang menderita sakit diabetes yang sudah parah, jantung koroner dan batu ginjal. Puasa dapat menjaga perut yang penuh disebabkan banyak makan adalah penyebab utama kepada bermacam-macam penyakit khususnya obesitas, hiperkolesterol, diabetes dan penyakit yang diakibatkan kelebihan nutrisi lainnya.